Jakarta - Tak ingin berjarak dengan masyarakat dan
tetap bisa blusukan, menjadi 'syarat' yang diajukan presiden terpilih
Joko Widodo kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Hal itu
meski terkesan baru, tetap diamini Paspampres dengan berjanji mengawal
Jokowi secara fleksibel namun aman.
Paspampres akan melakukan
penyesuaian untuk mempelajari gaya pengamanan terhadap Jokowi, dengan
'mempelajari' gaya pengamanan sebelumnya dari Polri kepada Jokowi
sebagai Gubernur DKI.
"Saat ini masih masuk masa pergantian dan
penyesuaian selama satu minggu. Mereka (Paspampres) nyatakaan ada proses
asimiliasi (pembauran/penyesuaian-red)," kata Liaison Officer (LO) atau
tim penghubung PDIP dan KPU, Sudyatmiko Ariwibowo, kepada detikcom,
Minggu (24/8/2014).
Miko menerangkan, Jokowi siap dikawal
Paspampres sesuai ketentuan namun diharapkan tidak kaku dan membuat
jarak dengan masyarakat. "Jadi permintaan Jokowi tetap seperti biasanya
anggota polisi yang mengawal dia," ujarnya.
Sementara itu, meski
telah dikawal oleh Paspampres, Jokowi sesungguhnya masih punya
pengamanan melekat sebagai gubernur DKI sampai dia mengundurkan diri.
Terhadap hal ini, Sudyatmiko menerangkan polisi sudah menarik diri dan
menyerahkan pada Paspampres.
"Setahu saya Mabes Polri telah
menarik pengawalan untuk Pak Jokowi ke Paspampres sesuai ketentuan
Keppres" ucap staf ahli Fraksi PDIP itu.
Masih terkait pengamanan
Gubernur DKI, Asisten Operasi Komandan Paspampres, Kolonel Achmad Budi
Handoyo mengatakan akan berkoordinasi soal tugas Polri kepada Jokowi
tersebut.
"Kita akan koordinasi," ucap Budi usai serah terima pengamanan kepada TNI di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jumat (22/8).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar