GORONTALO, KOMPAS.com
- Suara azan maghrib berkumandang di Kabupaten Gorontalo, Provinsi
Gorontalo, Kamis (21/8/2014). Sejumlah peserta Jelajah Sepeda
Manado-Makassar yang beragama Islam bergegas masuk ke masjid.
Bersamaan dengan kumandang azan itu, langit mulai gelap. Ketika
perjalanan akan dilanjutkan lagi, para peserta diminta menyalakan lampu
di bagian depan maupun belakang sepeda. Gowes malam pun dimulai.
Perjalanan
malam dimulai sekitar pukul 18.50 WITA. Lampu sepeda berkerlap-kerlip
di sepanjang jalan menuju Kota Gorontalo, Gorontalo.
Sebanyak 50 peserta membentuk dua barisan seperti biasa. Road captain dan marshal membawa para peserta jelajah sedikit ngebut agar tidak terlalu malam sampai di Kota Gorontalo.
Marshal
membawa rombongan dengan kecepatan 30-35 kilometer per jam, di jalanan
landai sejauh 30 kilometer. Para peserta diminta tetap menjaga
konsentrasi selama perjalanan dan kekompakan.
"Lubang, awas
lubang!" sesekali terdengar teriak peserta mengingatkan pesepeda di
belakangnya. Rombongan pegowes jelajah juga sempat disambut rombongan
komunitas sepeda Makassar Gorontalo Gowes Community (MG2C) yang lalu
mengantarkan rombongan hingga ke kota.
Rombongan jelajah sepeda
pun tiba Kota Gorontalo pada pukul 19.45 WITA dan disambut oleh Wakil
Wali Kota Gorontalo, Charles Budi Doku. Para peserta berangkat dari
Boroko, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara, Kamis sekitar
pada 08.15 WITA, dan menempuh 129 kilometer untuk tiba di Gorontalo
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar