Liputan6.com, Jakarta - Pakar Psikolog Politik Universitas
Indonesia, Hamdi Muluk melihat ada hal yang positif yang coba dilakukan
oleh Rumah Transisi dalam membentuk pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla
(Jokowi-JK). Salah satunya adalah agar pemerintahan baru dapat bergerak
cepat dalam melanjutkan tongkat komando dari pemerintahan sebelumnya.
"Rumah
transisinya itu sebenarnya punya filosofi supaya ada kesinambungan agar
pemerintahan baru ini bisa bergerak cepat," kata Hamdi di sela car free
day, kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta, Minggu (24/8/2014).
Menurut
Hamdi, selama ini setiap presiden dan wakil presiden yang terpilih
sering kehilangan waktu dalam menyiapkan kabinet pemerintahan, karena
baru membentuk kabinet setelah dilantik. Untuk itu, Jokowi-JK dinilai
sudah tepat dalam membentuk Rumah Transisi.
"Kalau selama ini
presiden yang terpilih, baru in touch ke permasalahan setelah dilantik.
Jadi dia kehilangan waktu. Dan benar Jokowi tidak mau CNN, cuma
nengok-nengok," ujar Hamdi.
"Ini efeknya niat baik politik.
Pemerintahan sebelumnya menyediakan uang, dan pemerintahan selanjutnya
menyambut dengan baik," kata dia.
Terkait adanya isu sikut
menyikut dari partai politik dalam koalisi Indonesia Bisa, menurut Hamdi
hal tersebut wajar. Mengingat, politik selalu punya dinamika.
"Benturan-benturan
di dalam sebagai bagian dinamika politik itu baik. Sah-sah saja itu.
Biasa dalam politik. Kita sebagai publik, tradisi itu bagus," ucap
Hamdi. (Mut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar