MUSI RAWAS- Berdasarkaan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Mura, masih banyak didapati masyarakat
di Kabupaten Mura yang mengalami buta aksara. Lambannya peningkatan
bebas buta aksara ini, dipengaruhi oleh jumlah masyarakat berusia lanjut
yang belum melek huruf.
Kepala BPS Kabupaten Mura-Muratara,
Aidil Adha mengatakan, penduduk yang buta huruf umumnya dijumpai pada
kelompok penduduk yang berusia 45 Tahun ke atas. "Sudah tentu ini
mempengaruhi pendataan BPS. Boleh saja pemerintah
menyatakan pemberantasan buta aksara sudah maksimal. Tapi itu khusus
berlaku pada warga yang berusia potensial, sedangkan warga yang usia
lanjut juga kami hitung," katanya,Senin (9/11).
Menurutnya, angka warga buta aksara yang
masih banyak dijumpai di Kabupaten Mura, merupakan dampak buruknya
proses pendidikan pada zaman dulu yang disebabkan oleh beberapa faktor,
seperti sekolah hanya dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
“Kemampuan membaca dan menulis ini
merupakan keterampilan minimum yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
menuju hidup yang lebih sejahtera. Kita harap pemerintah memperhatikan
warganya yang belum melek hurup meskipun usianya sudah lanjut,” ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar