Senin, 09 November 2015

Mewaspadai Serangan Jantung

Masyarakat perlu mengetahui semua penyakit jantung bisa mengalami henti mendadak, baik itu serangan jantung koroner, katup atau irama jantung yang disebabkan pembuluh darah tersumbat. Untuk itu, hati-hati.

BANYAK faktor yang membuat orang kena serangan jantung. Khususnya penderita yang punya riwayat penyakit jantung, kondisi henti jantung bisa terjadi kapan saja.  Dr dr H Taufik Indra Jaya Sp PD KKV (FINASIM), spesialis penyakit dalam konsultan kandiovaskular Rumah Sakit Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang mengatakan, normalnya jantung itu memompa darah ke seluruh tubuh. Namun, jika terjadi henti jantung, sebaiknya tidak lebih dari enam menit.
    “Jika menemukan seseorang mendadak mengalami henti jantung, pada prinsipnya yang harus dilakukan adalah mengalirkan darah ke seluruh tubuh,” ungkapnya kepada koran ini, akhir pekan lalu. Dijelaskan, pertolongan ini seharusnya bisa dilakukan semua orang.
    Menurut dia, selain pembuluh darah yang tersumbat total secara mendadak, penyebab serangan jantung lain karena terjadinya pembekuan darah, irama jantung yang tidak teratur. Sedangkan hipertensi masih menjadi faktor penyebab utama terjadinya serangan jantung. Kondisi ini juga sangat erat kaitannya dengan kolesterol dan diabetes.
    Tak kalah penting adalah faktor usia dan jenis kelamin. Dirinya mengaku makin tua usia seseorang makin besar risiko, terutama pada laki-laki berusia 45 tahun. “Sedangkan perempuan bisa terjadi serangan jantung setelah mengalami menopause, serta faktor keturunan,” kata dia.
    Dirinya menegaskan, pencegahan terjadi serangan jantung ini penting dilakukan. Baik pencegahan primer maupun sekunder agar tidak terjadi komplikasi dan pengobatan penyakit jantung dengan diagnosis mengetahui penyebab sakit jantung itu sendiri. “Sebaiknya lakukan pemeriksaan dini untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh.” tegasnya. (may/fad/ce4)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar