LUBUKLINGGAU - Badan meteorologi,
klimatologi dan geofisika (BMKG) menyebutkan saat ini wilayah Sumsel dan
sekitarnya mulai memasuki musim peralihan dari kemarau ke penghujan.
Dampaknya tak hanya kekhawatiran bencana banjir,
masyarakat juga diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian
Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes)
Lubuklinggau, Yetti mengatakan musim peralihan saat ini biasanya kasus
penyakit demam berdarah dengue (DBD), diare dan malaria cukup tinggi.
Terutama masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan
dirumahnya maasing-masing.
Dijelaskannya, kasus penyakit diare
lebih disebabkan oleh bakteri dan kuman ecoli. Karena itu, masyarakat
harus memperhatikan kebersihan lingkungan ditempat tinggal. Ada
kemungkinan pula, kasus diare dialami oleh masyarakat yang tinggal
dipinggiran sungai.
"Ada kemungkinan kalau mereka mengkonsumsi air tidak bersih dengan tidak lebih dulu dimasak," ujarnya.
Kasus penyakit lainnya yakni malaria dan
DBD yang disebabkan oleh nyamuk atau tempat lingkungannya yang kotor
dan bersih . Dan masyarakat diingatkan untuk melakukan 3 M (menguras,
menutup dan mengubur).
"Kami akan turunkan kader jumantik dan kader kesling," kata Yetti.
Menurutnya, kader jumantik dan kesling
di Lubuklinggau tersebar disejumlah Puskesmas. "Kader jumantik sekitaran
antara 40 sampai 80 kader, nah kader kesling
ada 36 orang. Kader itu nanti akan datang memberikan penyuluhan ke rumah-rumah," pungkasnya.(wek)
ada 36 orang. Kader itu nanti akan datang memberikan penyuluhan ke rumah-rumah," pungkasnya.(wek)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar