LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA DASAR
I
GOLONGAN DAN
IDENTIFIKASI UNSUR
KELOMPOK 4
DWI NASTITI
LUKITA NINGSIH
ELSA MEILANI
LARAS
PURNAMA SARI
MONA PUSPITA
SARI
NESI
MUSDALIFA
RAFIKA
DOSEN
PENGASUH: RODI EDI, S.Pd,. M.Si.
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SRIWIJAYA
2016
I. PERCOBAAN KE : 8
II. WAKTU PERCOBAAN
: Senin, 24 Oktober 2016
III. JUDUL
PERCOBAAN
: Golongan dan Identifikasi Unsur
IV. TUJUAN PERCOBAAN :
1.
Mengkaji kesamaan sifat unsur-unsur
dalam tabel berkala
2. Mengamati
uji nyala dan reaksi beberapa unsur alkali dan alkali tanah
3. Mengenali
reaksi air klorin dan halida
V. DASAR TEORI
Dalam percobaan ini akan dilakukan uji nyala dari
larutan alkali dan alkali tanah. Uji nyala dapat diamati dari larutan yang
jumlahnya sangat sedikit dengan menggunakan kawat nikrom. Dengan mencelupkan
kawat nikrom kedalam larutan kemudian membakarnya pada api biru akan dapat
diamati warna nyala dari unsur tersebut. Larutan yang digunakan adalah larutan
garam dari unsur tersebut. Setiap unsur memberikan warna nyala yang berbeda.
Contoh : larutan barium memberikan nyala kuning, larutan tembaga hijau, larutan
litium merah.
Nyala menjadi ciri khas setiap unsur-unsur. Warna
nyala kuning yang tajam merupakan cara yang praktis untuk menentukan unsur
natrium. Inilah sebabnya uji nyala dapat digunakan untuk menentukan larutan
yang tidak diketahui.
Garam halida dari alkali dan alkali tanah daat
bereaksi halogen yang lebih bersifat pengoksidasi, sehingga terbentuk halogen
dari halida tersebut. Urutan kekuatan pengoksidasi adalah :F2 >
Cl2 > Br2 > I2. F2 dapat
mengosidasi Cl- menjadi Cl2 dan Cl2 dapat
mengoksidasi Br- menjadi Br2 dan seterusnya. Sedangkan Br2
tidak dapat mengoksidasi Cl- menjadi Cl2.
Dalam reaksi ini untuk mendapatkan klorin dapat dibuat air klorin dengan jalan memanaskan campuran MnO2 dengan HCl 6 M. Pemanas yang digunakan cukup lampu spiritus. Gas yang terbentuk dialirkan ke dalam air suling.
Persamaan reaksi :
Dalam reaksi ini untuk mendapatkan klorin dapat dibuat air klorin dengan jalan memanaskan campuran MnO2 dengan HCl 6 M. Pemanas yang digunakan cukup lampu spiritus. Gas yang terbentuk dialirkan ke dalam air suling.
Persamaan reaksi :
MnO2
+ HCl → MnCl2 + H2O + Cl2
Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai banyak
persamaan sifat kimianya, sifat-sifat kimia ditentukan oleh elektron valensinya
yaitu elektron yang terdapat pada kulit lintasan yang terluar. Karena elektron
valensi unsur yang segolongan sama dengan sendirinya sifat kimianya juga sama.
Unsur golongan alkali sangat elekropositif dan reaktif. Unsur ini karena reaktifnya tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.Fransium merupakan unsur yang radioaktif. Semua unsur golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik yang baik karena lunaknya logam golongan ini dapat dipotong dengan pisau,semuanya merupakan reduktor yang kuat dan mempunyai panas jenis yang rendah.
Unsur golongan alkali sangat elekropositif dan reaktif. Unsur ini karena reaktifnya tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam.Fransium merupakan unsur yang radioaktif. Semua unsur golongan ini merupakan penghantar panas dan listrik yang baik karena lunaknya logam golongan ini dapat dipotong dengan pisau,semuanya merupakan reduktor yang kuat dan mempunyai panas jenis yang rendah.
Logam alkali dalam keluarga IA dari tabel berkala dan
logam alkali tanah dalam keluarga IIA dinamakan demikian karena kebanyakan
oksida dan hidroksidanya termasuk di antara basa (alkali) yang paling kuat yang
dikenal.
Ciri khas yang paling menyolok dari logam alkali dan
alkali tanah adalah
keaktifannya yang luar biasa besar.Karena logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur,bila bersentuhan dengan udara atau air. Tak satupun dari unsur- unsur IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion unipositif (positif-satu), semua unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif (positif-dua).
keaktifannya yang luar biasa besar.Karena logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur,bila bersentuhan dengan udara atau air. Tak satupun dari unsur- unsur IA dan IIA terdapat di alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsur alkali terdapat dalam senyawaan alam sebagai ion unipositif (positif-satu), semua unsur alkali tanah terdapat sebagai ion dipositif (positif-dua).
Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi
yang sangat kuat,karena begitu mudah kehilangan elektron.Mereka mudah bergabung
dengan kebanyakan unsur nonlogam, membentuk senyawaan ion seperti halida, hidrida,
oksida dan sulfida Halida anhidrat dapat dibuat dengan dehidrasi dari garam
hidrat. Halida-halida magnesium dan kalsium mudah menyerap air. Kemampuan untuk
membentuk hidrat seperti juga kelarutannya dalam air menurun dengan naiknya ukuran
dan halida-halida Sr, Ba dan Ra biasanya anhidrat. Hal ini melengkapi kenyataan
bahwa energi menurun secara lebih cepat daripada energi kisi dengan
bertambahnya ukuran M2+.
Untuk tujuan analisis kualitatif sistematik kation-kation diklasifikasikan
ke dalam 5 golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap reagensia.
Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai
berikut :
Golongan I : kation golongan ini membentuk endapan
dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbel, merkurium(I),
dan perak.
Golongan II : kation golongan ini tidak bereaksi
dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam
suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga,
bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II),
dan timah (III) (IV).
Golongan III : kation golongan ini tidak bereaksi
dengan HCl encer, ataupun dengan H2S dalam suasana asam mineral
encer. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II),
besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II).
Golongan IV : kation golongan ini tak bereaksi dengan
reagensia golongan I, II, dan III. Kation-kation golongan ini adalah kalsium,
strontium dan barium.
Golongan V : kation-kation yang umum, yang tidak
bereaksi dengan reagensia-reagensia golongan I, II, III dan IV, merupakan
golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium,
kalium, amonium, litium dan hidrogen.
VI. ALAT DAN BAHAN
Alat :
• Tabung
reaksi
• Rak tabung reaksi
• Kawat nikrom
• Pipet tetes
• Bunsen
• Penjepit
• Rak tabung reaksi
• Kawat nikrom
• Pipet tetes
• Bunsen
• Penjepit
• Gelas ukur
• Beaker
gelas
• Tissu
• Kertas
label
Bahan :
• BaCl2
• NaCl
• KCl
• HCl pekat
• (NH4)2SO4
• NaCl
• KCl
• HCl pekat
• (NH4)2SO4
• (NH4)
Asetat
VII. PROSEDUR PERCOBAAN
A . Uji nyala untuk unsur alkali dan alkali tanah
1.
Letakkan empat tabung reaksi pada
rak. Tambahkan ke dalam masing-masing 2 mL larutan Barium Klorida : Kalium
Klorida : Litium Klorida : Natrium Klorida masing-masing konsentrasinya 0,5 M.
2.
Ambil kawat nikrom, panaskan pada
bagian biru dari nyala bunsen. Panaskan sampai tidak ada lagi warna yang timbul
pada nyala. Untuk mencegah kontaminasi jangan menyentuh kawat nikrom bersih.
3.
Celupkan kawat nikrom ke dalam
tabung berisi larutan barium, lalu panaskan ujung kawat pada nyala. Catat
pengamatan anda. Bersihkan kawat dan ulangi uji nyala untuk larutan
masing-masing.
Catatan : Untuk membersihkan kawat
bekas pakai celupkan kawat tersebut ke dalam larutan HCl 12 M dan panaskan
sampai merah.
B. Reaksi – reaksi unsur alkali dan alkali tanah
1
Tambahkan 1 ml larutan amonium
asetat 0,5 M ke dalam setiap tabung. Jika terbentuk endapan tulis EDP dalam
lembar laporan bila tidak terjadi reaksi tulis TR.
2
Bersihkan tabung reaksi. Tambahkan 2
ml larutan Barium, Kalium, Natrium, dan Litium setiap tabung. Kemudian
tambahkan 1 ml larutan amonium sulfat. Jika terbentuk endapan tulis EDP dalam
lembar laporan bila tidak terjadi reaksi tulis TR.
VIII. HASIL PENGAMATAN
a. Uji nyala unsur alkali dan alkali tanah
No
|
Zat
|
Warna nyala
|
Keterangan
|
1
|
BaCl2 0,5 M
|
Kuning
|
Kawat nikrom dicelupkan ke dalam BaCl2
kemudian dibakar menghasilkan warna kuning
|
2
|
KCl 0,5 M
|
Biru
|
Kawat nikrom dicelupkan ke dalam KCl kemudian
dibakar menghasilkan warna biru
|
3
|
NaCl 0,5 M
|
Kuning
|
Kawat nikrom dicelupkan ke dalam NaCl kemudian
dibakar menghasilkan warna kuning
|
4
|
LiCl 0,5 M
|
Merah
|
Kawat nikrom dicelupkan ke dalam LiCl kemudian
dibakar menghasilkan warna merah
|
b. Reaksi- reaksi unsur alkali dan
alkali tanah
No
|
Zat
|
Pereaksi
|
EDP
|
TR
|
1
|
BaCl2 0,5 M
|
(NH4) Asetat
|
-
|
|
2
|
KCl 0,5 M
|
-
|
||
3
|
NaCl 0,5 M
|
-
|
||
4
|
LiCl 0,5 M
|
-
|
No
|
Zat
|
Pereaksi
|
EDP
|
TR
|
1
|
BaCl2 0,5 M
|
(NH4)2SO4
|
-
|
|
2
|
KCl 0,5 M
|
-
|
||
3
|
NaCl 0,5 M
|
-
|
||
4
|
LiCl 0,5 M
|
-
|
IX. PEMBAHASAN
Logam alkali adalah unsur-unsur pada golongan IA
kecuali Hidrogen. Yaitu Li, Na, Kr, Rb, Cs, Fr.
Logam alkali tanah merupakan logam paling reaktif. Hampir semua logam
alkali bersifat ionik dan mudah larut alam air. Warna nyala yang diberikan :
Litium merah, Natrium kuning, kalium biru, Rubidium merah, Sesium biru, dan
Fransium tidak berwarna.
Logam alkali
tanah meliputi Be, Mg, CR, Sr, Ba, Ra. Golongan ini ditemukan dalam tanah
berupa senyawa tidak larut. Warna nyala
yang diberikan : Be putih, Mg putih, Ca jingga, Sr merah, Ba kuning.
a.
Pengamatan uji nyala unsur alkali
dan alkali tanah
Dari
pengamatan, data yang diperoleh adalah
sebagai berikut : BaCl2 kuning, KCl biru, NaCl kuning, LiCl merah.
Data yang diperoleh dari pengamatan menunjukkan bahwa warna nyala yang
dihasilkan sesuai dengan teori.
b.
reaksi-reaksi unsur alkali dan
alkali tanah
Pada percobaan ini,
reaksi-reaksi unsur alkali dan alkali tanah menggunakan pereaksi (NH4) Asetat dan (NH4)2SO4 hasilnya adalah unsur
alkali tidak mengalami reaksi atau tidak terjadi endapan, sedangkan unsur
alkali tanah direaksikan dengan menggunakan pereaksi (NH4) Asetat, dan (NH4)2SO4 hasilnya adalah mengalami
pengendapan (EDP), hanya saja terjadi kesalahan pada KCl pada saat melakukan
percobaan, karena kurang ketelitian, yaitu KCl mengalami pengendapan. Hubungan
dengan Ksp:
Jika hasil
kali konsentrasi ion-ion lebih besar dari Ksp elektrolit, maka larutan lewat
jenuh, akibatnya elektrolit, akibatnya elektrolit itu akan mengendap.
Jika hasil
kali konsentrasi ion-ion lebih kecil dari Ksp elektolit, maka larutan belum
jenuh. Artinya elektrolit itu masih dapat larut dan masih dapat ditambah
Sehingga dapat disimpulkan bahwa unsur alkali tanah memiliki harga Ksp yang
lebih kecil dari hasil kali konsentrasi ion-ion. Sedangkan unsur-unsur alkali
tanah memiliki harga Ksp lebih besar dari hasil kali konsentrasi ion-ion.
X. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan dan pengamatan, maka kita bisa simpulkan
beberapa hal :
1. Pada Tabel Periodik, tiap unsur terletak pada golongan dan
periode tertentu, sehingga ada kelompok yang mempunyai kesamaan sifat, seperti
unsur-unsur yang terletak dalam satu golongan memiliki kesamaan sifat.
2. Uji nyala unsur-unsur golongan alkali dan alkali tanah. Warna nyala
unsur-unsur golongan alkali (IA) yaitu : Li (merah), Na (kuning), K (Biru), Rb (merah), dan Cs (Biru). Warna nyala unsur golongan alkali tanah (IIA)
yaitu : Mg (putih), Ca (merah), Sr (merah tua), dan Ba (hijau).
3.
Reaksi-reaksi unsur alkali dan
alkali tanah menggunakan pereaksi (NH4) Asetat dan (NH4)2SO4 hasilnya adalah unsur
alkali tidak mengalami reaksi atau tidak terjadi endapan, sedangkan unsur
alkali tanah direaksikan dengan menggunakan pereaksi (NH4) Asetat, dan (NH4)2SO4 hasilnya adalah mengalami
pengendapan (EDP), hanya saja terjadi kesalahan pada KCl pada saat melakukan
percobaan, karena kurang ketelitian, yaitu KCl mengalami pengendapan.
XI. DAFTAR PUSTAKA
Team
Kimia Dasar Laboratorium Pendidikan Kimia. 2004. Penuntun Praktikum Kimia
Dasar 1. Indralaya : FKIP Universitas Sriwijaya.
Ahmad, Hiskia. 1993. Penuntun
Dasar-Dasar Kimia. Jakarta : Depdikbud
Petrucci,Ralph.1985.Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga
https://zonesupernova.blogspot.co.id/2016/02/praktikum-kimia-dasar-golongan-dan./
(diakses tanggal 26 Oktober 2016)
http://kakauciha.blogspot.co.id/2016/10/laporan-kimia-dasar-golongan-dan./
(diakses tanggal 26 Oktober 2016)
XII.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar